Nama : Devi Oktaviani
NPM : 14109569
KESALAHAN PENALARAN
Kesalahan penalaran dapat terjadi dalam proses berpikir utk mengambil keputusan. Hal ini terjadi bila ada kesalahan pada cara penarikan kesimpulan. kesalahan penalaran lebih dari kesalahan karena gagasan, struktur kalimat, dan karena dorongan emosi.
kesalahan penalaran ada dua macam:
1.
Salah
nalar induktif, berupa :
a.
kesalahan
karena generalisasi yang terlalu luas,
b.
kesalahan
penilaian hubungan sebab-akibat,
c.
kesalahan
analogi.
2. Kesalahan deduktif dapat
disebabkan :
a.
kesalahan
karena premis mayor tidak dibatasi;
b.
kesalahan
karena adanya term keempat;
c.
kesalahan
karena kesimpulan terlalu luas/tidak dibatasi; dan
d.
kesalahan
karena adanya 2 premis negatif.
Fakta atau data yang akan
dinalar itu boleh benar dan boleh tidak benar.Pengertian dan contoh salah nalar :
1.
Gagasan,
2.
pikiran,
3.
kepercayaan,
4.
simpulan
yang salah, keliru, atau cacat.
Dalam ucapan atau tulisan kerap kali kita dapati pernyataan yang mengandung kesalahan. Ada kesalahan yang terjadi secara tak sadar karena kelelahan atau kondisi mental yang kurang menyenangkan, seperti salah ucap atau salah tulis.
Ada pula kesalahan yang terjadi karena ketidaktahuan, disamping kesalahan yang sengaja dibuat untuk tujuan tertentu. Kesalahan yang kita persoalkan disini adalah kesalahan yang berhubungan dengan proses penalaran yang kita sebut salah nalar. Pembahasan ini akan mencakup dua jenis kesalahan menurut penyebab utamanya, yaitu kesalahan karena bahasa yang merupakan kesalahan informal dan karena materi dan proses penalarannya yang merupan kesalahan formal.
Gagasan, pikiran, kepercayaan atau simpulan yang salah, keliru, atau cacat disebut sebagai salah nalar.
Berikut ini salah nalar yang berhubungan dengan induktif, yaitu :
A. Generelisasi terlalu luas
Contoh : perekonomian Indonesia sangat berkembang
B. Analogi yang salah
Contoh : ibu Deti, seorang penjual sepatu, yang dapat menjualnya dengan harga terjangkau. Oleh sebab itu, ibu Tita seorang penjual sepatu, tentu dapat menjualya dengan harga terjangkau.
Jenis – jenis salah nalar
A.
Deduksi
yang salah : Simpulan dari suatu silogisme dengan diawali premis yang salah
atau tidak memenuhi persyaratan.
contoh :
· Jika
listrik masuk desa, rakyat di daerah itu menjadi cerdas.
·
Semua
gelas akan pecah bila dipukul dengan batu.
B.
Generalisasi
terlalu luas
Salah nalar ini disebabkan
oleh jumlah premis yang mendukung generalisasi tidak seimbang dengan besarnya
generalisasi itu sehingga simpulan yang diambil menjadi salah.Contoh :
·
Setiap
orang yang telah mengikuti Penataran P4 akan menjadi manusia Pancasilais
sejati.
·
Anak-anak
tidak boleh memegang barang porselen karena barang itu cepat pecah.
C.
Pemilihan
terbatas pada dua alternatif
Salah nalar ini dilandasi
oleh penalaran alternatif yang tidak tepat dengan pemilihan jawaban yang ada.Contoh :
·
Orang
itu membakar rumahnya agar kejahatan yang dilakukan tidak diketahui orang lain.
D. Penyebab Salah Nalar
Salah nalar ini disebabkan
oleh kesalahan menilai sesuatu sehingga mengakibatkan terjadinya pergeseran
maksud.Contoh:
·
Broto
mendapat kenaikan jabatan setelah ia memperhatikan dan mengurusi makam
leluhurnya.
·
Anak
wanita dilarang duduk di depan pintu agar tidak susah jodohnya.
E.
Analogi
yang Salah
Salah nalar ini dapat
terjadi bila orang menganalogikan sesuatu dengan yang lain dengan anggapan
persamaan salah satu segi akan memberikan kepastian persamaan pada segi yang
lain.Contoh:
·
Anto
walaupun lulusan Akademi Amanah tidak dapat mengerjakan tugasnya dengan baik.
F.
Argumentasi
Bidik Orang
Salah nalar jenis ini
disebabkan oleh sikap menghubungkan sifat seseorang dengan tugas yang
diembannya.Contoh:
·
Program
keluarga berencana tidak dapat berjalan di desa kami karena petugas
penyuluhannya memiliki enam orang anak.
Konsep dan simbol dalam penalaran
Penalaran juga merupakan aktifitas pikiran yang abstrak, untuk mewujudkannya diperlukan simbol. Simbol atau lambang yang digunakan dalam penalaran berbentuk bahasa, sehingga wujud penalaran akan akan berupa argumen. Kesimpulannya adalah pernyataan atau konsep adalah abstrak dengan simbol berupa kata, sedangkan untuk proposisi simbol yang digunakan adalah kalimat (kalimat berita) dan penalaran menggunakan simbol berupa argumen.
Argumenlah yang dapat menentukan kebenaran konklusi dari premis. Berdasarkan paparan di atas jelas bahwa tiga bentuk pemikiran manusia adalah aktivitas berpikir yang saling berkait. Tidak ada ada proposisi tanpa pengertian dan tidak akan ada penalaran tanpa proposisi.
Bersama – sama dengan terbentuknya pengertian perluasannya akan terbentuk pula proposisi dan dari proposisi akan digunakan sebagai premis bagi penalaran. Atau dapat juga dikatakan untuk menalar dibutuhkan proposisi sedangkan proposisi merupakan hasil dari rangkaian pengertian.
KESIMPULAN
Jadi, maksud dari penalaran adalah untuk menemukan kebenaran. Dan Kebenaran dapat dicapai jika syarat – syarat dalam menalar dapat dipenuhi :
·
Suatu
penalaran bertolak dari pengetahuan yang sudah dimiliki seseorang akan sesuatu
yang memang benar atau sesuatu yang memang salah.
·
Dalam
penalaran, pengetahuan yang dijadikan dasar konklusi adalah premis. Jadi semua
premis harus benar. Benar di sini harus meliputi sesuatu yang benar secara
formal maupun material. Formal berarti penalaran memiliki bentuk yang tepat,
diturunkan dari aturan – aturan berpikir yang tepat sedangkan material berarti isi
atau bahan yang dijadikan sebagai premis tepat.
Referensi
:
http://wartawarga.gunadarma.ac.id/2011/02/materi-1-penalaran-bahasa-indonesia/
Bahasa
Indonesia/Sepitri
http://seckerfers.wordpress.com/2011/10/28/salah-nalar/
Tidak ada komentar:
Posting Komentar